
Selenggarakan Webinar Pamungkas di Tahun 2020, KPU Kepulauan Seribu Angkat Tema Pengelolaan Logistik
Sesuai dengan yang telah disepakati dalam Rapat Pleno Mingguan, KPU Kepulauan Seribu mengadakan webinar pamungkas di tahun 2020 dengan tema PENGELOLAAN LOGISTIK YANG TEPAT GUNA & TEPAT WAKTU DI DAERAH TERPENCIL (PROBLEMATIKA DISTRIBUSI LOGISTIK DI DAERAH KEPULAUAN). Narasumber pada webinar kali ini adalah Sunardi, M.M (Anggota KPU Provinsi DKI Jakarta) dan Kaka Suminta (Sekjen Komite Independen Pemantau Pemilu). Webinar dimoderatori oleh Muamar Kadafi, S.IP, M.AP (Anggota KPU Kepulauan Seribu) dan dipandu oleh Lusi Hepydianing (Staf Sekretariat KPU Kepulauan Seribu) sebagai Host. Dalam sambutannya, Murhofik selaku Ketua KPU Kepulauan Seribu menyampaikan dalam pengelolaan logistik di wilayah kepulauan, pada pemilu 2019 sudah berjalan dengan baik, namun kedepannya KPU Kepulauan Seribu harus memiliki rencana cadangan apabila cuaca tidak memungkinkan. Seperti contoh pada Pilkada 2017, ketika Logistik sudah berada di Marina Ancol cuaca tidak bagus. Dikarenakan sudah terlanjur loading di Kapal, akhirnya menepi di Pulau-Pulau terdekat seperti Pulau Bidadari. Biasanya perjalanan paling lama 3-4 jam ternyata saat itu bisa sampai 13 jam dalam mengawal Logistik dari Marina sampai ke Pulau. Hal seperti ini yang harus dipikirkan kedepannnya kalau seandainya tidak punya rencana cadangan maka distribusi Logistik tidak akan terkirim ke lokasi karena faktor cuaca yang ekstrim. Penyampaian materi pertama dilakukan oleh Sunardi. Sunardi menyampaikan secara detail mengenai apa yang dimaksud dengan logistik pemilu dan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan logistik pemilu. Prinsip-prinsip yang harus dijaga saat Pengadaan Perlengkapan, yaitu Tepat Jumlah, Tepat Jenis, Tepat Sasaran & Tepat Sasaran, Tepat Waktu, Tepat Kualitas, Efisiensi. Sunardi juga menyampaikan beberapa Tantangan Pendistribusian Logistik di Kepulauan, diantaranya 1) penyebaran pemilih di beberapa pulau yang ada, maksudnya pulau-pulau yang ada di Kepulauan Seribu terkadang dihuni sekian puluh penduduk, namun ada juga yang dihuni oleh banyak penduduk namun wilayahnya sanat jauh yaitu Pulau Sabira; 2) terbatasnya alat angkut dan biaya yang cukup mahal, artinya tidak semua alat angkut bisa dipergunakan untuk medistribusikan. Belum lagi cuaca dan biaya yang tidak murah maka seringkali harus berkoordinasi dan bekerjasama dengan Pemda yang ada; 3) menempuh jarak yang jauh dan terpencil, sejauh di daratan kalau berada di daerah Jakarta Timur mungkin Cakung namun dapat ditempuh 1-1,5 jam. Tapi kalau di Kepulauan tidak bisa, kalaupun bisa cepat itu menggunakan alat angkut yang mungkin terlalu mahal; 4) ketersediaan SDM yang kurang memadai, seperti yang telah disampaikan dari Jumlah SDM yang ada kalau dibagi untuk memonitoring per-pulau akan sangat kurang; 6) Gudang atau Tempat Penyimpanan sangat terbatas; 7) Jenis Pemilih Pindahan yang sulit diprediksi, seringkali sulit mengidentifikasi saat hari Pemilihan. Penduduk dari Kepulauan pindah ke daratan atau dari daratan pindah ke pulau. Atau di pengeboran minyak, pada saat hari pemilihan jumlah pekerja yang datang dan siapa yang datang terkadang berbeda dengan pada saat pendataan; dan 8) mobilitas penduduk yang sulit dikendalikan. Kaka Suminta menambahkan, bahwa logistik ini memang sesuatu yang merupakan pekerjaan kolosan atau semua pihak. Sehingga tidak ada Pemilu atau Pemilihan yang sukses apabila logistiknya bermasalah dan hal itu sudah terjadi di beberapa daerah. Kepulauan Seribu salah satu daerah yang mau tidak mau Pemerintah DKI Jakarta dan Pemerintah RI harus memikirkan bahwa itu adalah daerah yang ada di DKI Jakarta tetapi dengan karakteristik yang tidak mudah terjangkau dari sisi transportasi, telekomunikasi, dan dari sisi kesulitan lain seperti demografi dan geografi. Oleh karenanya maka persiapan untuk Logistik jauh lebih penting untuk teman-teman di Kepulauan Seribu dan DKI Jakarta terkait juga kemungkinan pada Tahun 2022 akan melaksanakan Pemilihan kalau Undang-Undang sedang dibahas dan memungkinkan untuk melaksanakan Pemilihan tahun 2022. Hasil dari materi yang disampaikan oleh narasumber dan diskusi tanya jawab oleh peserta diharapkan dapat menjadi landasan untuk pengelolaan logistik di pemilu pada periode selanjutnya. KPU Kepulauan Seribu juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas individunya dalam berbagai hal yang menyangkut kepemiluan dengan terus mengadakan webinar atau training yang bertujuan untuk memperluas khasanah pengetahuan pegawai KPU Kepulauan Seribu.